Panen Air Hujan – Eco Masjid

Panen Air Hujan

Mukadimah

Hujan merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia dan makhluk lainnya baik langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, manusia dapat memanfaatkan air hujan yang turun dari langit untuk keperluan minum, mandi, mencuci dan keperluan lainnya. Secara tidak langsung, air hujan juga dapat menyuburkan tanah, menumbuhkan tanaman dan sayuran, buah-buahan, memelihara ikan, menyejukkan udara, hujan juga menyuburkan rumput yang menghijau, air yang mengalir yang dapat mengairi binatang ternak, hewan, ikan dll.

Allah SWT menurunkan hujan menurut ukuran sehingga ketersediaan air di bumi cukup untuk kita manfaatkan, baik untuk kehidupan didunia dan kehidupan di akhirat melalui ibadah. Allah berfirman dalam surat Al Mukminuun ayat 18: “dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya”.

Sistem Panen Air Hujan (PAH) untuk rumah tangga dipromosikan secara intensif oleh Dr. Agus Maryono dari Universitas Gajah Mada. PAH merupakan suatu sistem konservasi air tanah melalui penampungan dan pemanfaatan air hujan guna memenuhi kebutuhan air untuk sanitasi. Sistem ini memiliki banyak manfaat, diantaranya mengurangi penggunaan air tanah dan mengurangi emisi sehingga mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Kegiatan ini masuk sebagai salah satu program dalam masjid ramah lingkungan atau ecoMasjid. Dalam bidang ekonomi, kegiatan ini masuk dalam ranah Green economy atau ekonomi hijau yaitu suatu kegiatan mendapatkan manfaat ekonomi atas suatu bentuk usaha, proses kegiatan ekonomi yang memberikan dampak positif pada lingkungan hidup.

Sistem PAH merupakan cara mengalirkan air hujan dari talang melalui sistim penyaringan ke tangki penampung dimana luberan air nya diresapkan tanah atau dimasukan melalui sumur resapan untuk isi ulang ke dalam akuifer sumber air tanah.

 

Deskripsi

Penyediaan air merupakan hal yang sangat penting  untuk kehidupan serta kehidupan sosial keagamaan. Indonesia merupakan negara tropis dimana siklus musim hujan dan kemarau silih berganti. Akibat terjadinya pembangunan dan kerusakan hutan maka resapan air menjadi berkurang sehingga terjadi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.

Sistem PAH ini dapat memberikan tambahan sumber air untuk kehidupan sehari-hari serta untuk keperluan bersuci (thaharah) untuk ibadah. Sistem ini memiliki beberapa komponen dasar dengan sistem tertutup untuk menyalurkan air dari talang ke tangki atau sumur resapan. Untuk menjaga kebersihan dan memastikan puing-puing dan kontaminan tidak memasuki tangki penyimpanan, saringan dipasang di atas talang, dan disiapkan sistem pembuang aliran awal, dimana seluruh  koneksi dibuat dengan  sistem tertutup. Untuk menjaga sistem ini tetap berfungsi, maka pemeliharaan rutin selalu dilakukan untuk menjaga kebersihan. Komponen sistem  PAH adalah:

 

 

1. Talang

Sistem panen air hujan yang terbuka, harus tertutup sehingga bersih dari hewan, serangga, dan sisa atap. Komponen yang paling dasar dari sebuah sistem PAH adalah talang. Talang harus tetap dijaga bersih dan perlu ditutup kawat kasa untuk mengeluarkan sampah daun.  Kebersihan talang perlu dijaga agar seluruh sistem panen hujan bersih.

 

2. Pipa PVC Penyambung ke Talang

Untuk menjaga kebersihannya, sistem PAH dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar tertutup. Dengan menggunakan talang PVC, memudahkan membuat sistem tertutup karena tersedia fitting untuk menghubungkan talang air ke pipa PVC.  Rangkaian pipa ini disambungkan ke tangki atau beberapa tangki yang tersambung. Tangki penampung ini  dapat diletakkan di salah satu bangunan bertingkat, ataupun diatas tanah, ataupun dipendam dalam tanah.

3. Pembuang Aliran Awal

Air hujan 10-15 menit pertama akan ditampung dan dibuang karena terdapat sedimen yang terkumpul diatap. Ini dimaksudkan agar air yang masuk ke tangki penampung bersih dari sedimen. Air yang terkumpul dalam sistem pembuangan awal ini dikeluarkan dengan perlahan dengan menggunakan selang kecil, sehingga akan terus membuang sedimen dan kosong ketika hujan berhenti agar siap kembali membuang awal hujan berikut.

4. Tangki dan pondasinya

Tangki penampung air hujan dipilih besarnya menurut kebutuhan dan tempat yang tersedia atau dapat dirangkai beberapa tangki secara seri. Agar air hujan yang ditampung langsung dapat digunakan, tinggi kedudukan tangki diatur sedemikian rupa sehingga ujung atas tangki masih lebih rendah dari talang namun lubang keluarnya masih cukup tinggi dari keran agar air bisa langsung digunakan. Untuk bangunan bertingkat dua, maka tangki bisa di letakan di tingkat satu sehingga air bisa langsung digunakan di lantai dasar tanpa harus menggunakan pompa air. Melalui sistem ini maka akan dihemat air dan emisi tenaga listrik sehingga mengurangi ancaman perubahan iklim dan pemanasan global.

5. Sistem Luberan dan Resapan

Luberan air hujan dari tangki dibuat sedemikan rupa sehingga pipa luberan dimasukan kembali ke kepala sumur bor ataupun disalurkan ke sistem resapan air. Sistem ini dibuat tertutup untuk menjaga kebersihan dan keefektifan resapan tanah.

 

Proyek percontohan sistem PAH sudah dilakukan di beberapa masjid menjaga ketersediaan sumber daya air yang suci dan menyucikan. Dengan air hujan inipun masjid dapat menjaga sanitasi yang baik guna menjaga kesuciannya sebagai syarat mutlak dari sahnya ibadah kaum muslim.

Melalui penyediaan sumber air hujan ini, masjid diharapkan dapat melakukan fungsi sosialnya dengan turut berperan aktif dalam memberi contoh perilaku konservasi air guna peningkatan akses air dan sanitasi guna menuju masyarakat yang sehat wal afiat (sehat jasmani dan rohani). Data dari UNICEF menyatakan bahwa tidak memadainya layanan air minum dan sanitasi di daerah perkotaan dan pinggiran kota Indonesia, dan adanya 100.000 anak yang meninggal setiap tahun karena penyakit yang terkait dengan diare.

Keunggulan Teknologi

Sudah banyak sistem PAH yang dilakukan, namun sifatnya hanya untuk perumahan dengan skala kecil menggunakan penampung bak. Sistem PAH yang diusulkan tidak hanya cocok untuk perumahan biasa, tetapi juga bangunan besar atau fasilitas umum yang membutuhkan banyak air. Sehingga dalam jangka panjang sistem ini akan memberikan keuntungan ekonomi selain keuntungan atas terjaganya ketersediaan air. Selain itu, penggunaan sistem ini akan memberikan publikasi dan potensi promosi “go green” tersendiri bagi yang menggunakannya karena sifatnya yang inovatif sederhana tapi memberikan manfaat tinggi yang ramah lingkungan serta dapat menurunkan biaya operasi penggunanya.

Keunggulan sistem PAH menggunakan teknologi tepat guna sehingga bisa dibangun dengan menggunakan bahan, peralatan dan teknik biasa yang tersedia di perkampungan dan perkotaan.

Sistem PAH merupakan sistem terintegrasi yang murah dan mudah untuk dibangun, dioperasikan dan dipelihara. Sistem ini merupakan penerapan memberikan keuntungan ekonomi yang proses nya memberikan dampak positif pada lingkungan hidup :

1. Menyediakan swasembada pasokan air yang berkualitas tinggi, lembut dan rendah mineral

2. Mengurangi biaya untuk memompa air tanah.

3. Mengurangi emisi dan merupakan upaya Mitigasi dan adaptasi dari perubahan iklim dan pemanasan global.

4. Meningkatkan kualitas air tanah melalui saat diisi ulang kembali kedalam akuifer sumber air tanah.

5. Mengurangi erosi tanah & banjir di daerah perkotaan.

6. Menangkal intrusi air laut di wilayah pesisir.

Potensi Replikasi

Sistem PAH sudah diterapkan di beberapa masjid. Dari proyek-proyek percontohan ini, replikasi inovasi terbukti dapat dilakukan baik untuk masyarakat pedesaan dan kota di bangunan publik maupun perumahan. Sistem ini dapat dikembangkan untuk tempat umum lainnya, seperti pasar, terminal, dll.

Sistem ini akan lebih baik jika dimasukkan kedalam rancangan awal bangunan baru, sehingga sistem dapat dikembangkan dengan biaya lebih murah dan mudah untuk perawatannya.

 

ecomasjid01

Share this

Related Posts