ISO 55001:2014 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen aset. Berikut adalah langkah-langkah sederhana dalam penerapan ISO 55001:2014:
1. Pemahaman Terhadap Standar
Pelajari dengan cermat standar ISO 55001:2014 untuk memahami persyaratan yang diperlukan. Dapatkan pemahaman mendalam tentang konsep dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam standar ini.
2. Penilaian Awal Aset
Identifikasi dan nilai aset organisasi Anda. Ini mencakup pemahaman tentang jenis aset yang dimiliki, nilai ekonomi, umur pakai, dan risiko terkait.
3. Penyusunan Kebijakan Manajemen Aset
Tetapkan kebijakan manajemen aset yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi. Pastikan kebijakan ini selaras dengan visi dan misi perusahaan.
4. Penyusunan Rencana Manajemen Aset
Rencanakan bagaimana aset akan dikelola. Ini melibatkan penetapan tujuan, pengukuran kinerja, serta pengelolaan risiko dan peluang terkait aset. Tahap Penyusunan Rencana Manajemen Aset (Asset Management Plan) merupakan langkah kunci dalam penerapan ISO 55001:2014. Dalam tahap ini, organisasi merencanakan bagaimana mereka akan mengelola, memelihara, dan meningkatkan aset-aset mereka sesuai dengan tujuan dan strategi bisnis mereka.
a) Penyusunan Tujuan dan Sasaran
Tetapkan tujuan jangka pendek dan panjang yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART goals). Tujuan ini harus sejalan dengan tujuan strategis perusahaan.
b) Penyusunan Kinerja
Identifikasi indikator kinerja kunci (KPIs) yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan. Contoh KPIs termasuk tingkat efisiensi operasional, umur pakai aset, waktu henti produksi, dan biaya pemeliharaan.
c) Penyusunan Manajemen Risiko dan Peluang
Identifikasi risiko-risiko yang terkait dengan aset dan pengelolaannya. Tentukan langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan manfaatkan peluang. Perhatikan risiko finansial, teknis, keberlanjutan, dan kepatuhan terhadap regulasi.
d) Pemeliharaan dan Perbaikan
Rencanakan kegiatan pemeliharaan rutin dan perbaikan yang diperlukan untuk menjaga kinerja optimal aset. Tentukan metode pemeliharaan yang tepat, jadwal pemeliharaan, dan anggaran yang diperlukan.
e) Pemantauan Kondisi Aset
Tentukan metode dan frekuensi pemantauan kondisi aset. Gunakan teknologi seperti sensor IoT untuk memantau kondisi aset secara real-time. Pemantauan ini membantu mendeteksi potensi kegagalan sebelum mereka terjadi.
f) Pengelolaan Siklus Hidup Aset
Perencanaan untuk memastikan bahwa aset dikelola sepanjang siklus hidupnya, mulai dari perencanaan, pengadaan, pengoperasian, pemeliharaan, hingga pembuangan. Tentukan kapan aset akan digantikan dan bagaimana pembuangan aset akan dilakukan.
g) Perencanaan Anggaran
Tentukan anggaran yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana manajemen aset. Anggaran harus mencakup biaya operasional, pemeliharaan, pelatihan karyawan, investasi dalam teknologi pemantauan, dan biaya perbaikan.
h) Pengelolaan Kompetensi
Pastikan karyawan yang terlibat dalam manajemen aset memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Susun rencana pelatihan dan pengembangan karyawan untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
i) Ketersediaan Sumber Daya
Tentukan sumber daya manusia, teknologi, dan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana manajemen aset. Pastikan bahwa sumber daya ini tersedia dan dapat diakses ketika diperlukan.
j) Perbaikan Berkelanjutan
Tetapkan mekanisme pemantauan dan evaluasi berkala untuk menilai efektivitas rencana manajemen aset. Identifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan dan terapkan tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen aset.
Selama penyusunan rencana manajemen aset, penting untuk melibatkan berbagai departemen dalam organisasi dan mendengarkan masukan dari mereka yang memiliki pengetahuan mendalam tentang aset-aset yang dikelola. Rencana manajemen aset harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dalam organisasi dan lingkungan bisnis. Selain itu, komunikasikan rencana ini dengan seluruh tim dan pastikan bahwa semua anggota tim memahami dan mendukung implementasinya.
5. Implementasi Sistem Manajemen Aset
Terapkan proses-proses dan kontrol yang diperlukan untuk mencapai tujuan manajemen aset. Pastikan ada pengaturan untuk pengelolaan dokumen, pelatihan personel, dan pemantauan kinerja aset.
6. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Aset
Lakukan pemantauan terhadap kinerja aset secara teratur. Gunakan indikator kinerja kunci (KPI) yang relevan untuk mengukur pencapaian tujuan dan memastikan bahwa aset beroperasi dengan efisien.
7. Audit dan Tinjauan Manajemen
Lakukan audit internal secara teratur untuk memastikan bahwa sistem manajemen aset berjalan sesuai dengan standar. Selain itu, lakukan tinjauan manajemen secara berkala untuk menilai kesesuaian dan kinerja sistem.
8. Perbaikan Berkelanjutan
Identifikasi peluang perbaikan dan tindakan korektif yang diperlukan. Terapkan tindakan untuk mengatasi ketidaksesuaian dan perbaiki proses yang tidak efisien. Pastikan bahwa perbaikan dilakukan secara berkesinambungan.
9. Keterlibatan Stakeholder
Melibatkan semua stakeholder yang relevan dalam proses manajemen aset. Ini termasuk manajemen tingkat atas, karyawan, pelanggan, dan pemasok. Dapatkan masukan dan umpan balik dari mereka untuk memperbaiki sistem manajemen aset.
10. Pengembangan Budaya Kesadaran Aset
Budayakan kesadaran akan pentingnya aset di seluruh organisasi. Ajarkan karyawan tentang pentingnya merawat aset, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan aset.
Penting untuk mencatat bahwa implementasi ISO 55001:2014 bukanlah proyek sekali jalan, melainkan suatu perjalanan berkelanjutan. Organisasi harus berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan sistem manajemen aset mereka secara terus-menerus guna mencapai keberhasilan jangka panjang.
Source :
– ISO 55001:2014
– WQA Learning