Beberapa hari terakhir, curah hujan sangat tinggi di Jabodetabek dan daerah Indonesia lainnya menyebabkan terjadinya banjir. Bagi pengemudi mobil, banjir akan sangat berbahaya, meskipun terkadang banjir terlihat cukup tenang untuk dilewati, tapi disaat tertentu banjir mampu menyapu kendaraan dengan orang-orang yang terjebak di dalamnya. Bagaimana pengemudi mobil melindungi diri ketika terjadi banjir ? Berikut beberapa saran ketika anda berkendara dalam kondisi banjir.
Jangan berkendara melalui air banjir, berbaliklah. Sebaiknya tidak terlalu percaya diri dengan kemampuan mobil anda untuk melewati air banjir. Air setinggi 15 cm sudah cukup untuk mencapai dasar sebagian besar mobil. Mengemudi di air sedalam ini sudah cukup untuk menyebabkan mobil kehilangan kendali atau terjadi kemacetan. Hindari kontak dengan air ketika banjir. Air banjir dapat terkontaminasi minyak, bensin, atau limbah mentah. Air banjir juga dapat teraliri listrik dari tiang listrik yang jatuh.
Berikut pengaruh kedalaman genangan air bagi kendaraan yang dikeluarkan oleh Japan Automotive Federation (JAF) :
- Kedalaman air 0 hingga 10 cm è Tidak masalah dengan perjalanan mobil
- Kedalaman 10 sampai 30 cm è Performa rem menurun, sehingga mobil perlu dipindahkan ke tempat yang aman
- Kedalaman air 30 hingga 50 cm è Mesin berhenti, sehingga anda perlu keluar dari mobil.
- Kedalaman air 50 cm atau lebih è Pelampung mobil dan jendela listrik tidak berfungsi. Pengemudi / penumpang berpotensi terjebak di dalam mobil dan terbawa arus. Situasinya menjadi sangat berbahaya.
Kumpulkan informasi akurat
Dimusim hujan ekstrim seperti saat ini, sebelum mengendarai kendaraan atau keluar rumah, perhatikan informasi cuaca, bencana, dan evakuasi terkini di TV, radio, atau Internet. Tidak ada salahnya mencari tahu rute atau jalan yang tidak berpotensi terpapar banjir. Jangan pernah berkendara melalui jalan atau jembatan yang banjir .
Berpakaianlah dengan nyaman
Siapkan ransel atau tas didalam mobil untuk mempermudah membawa barang-barang ketika kita harus evakuasi nantinya. Dengan menggunakan ransel, tangan kita akan terbebas dari bawaan. Kenakan juga sepatu kets yang nyaman & memudahkan untuk berjalan nantinya.
Terjebak di dalam Mobil
Jika mobil anda sudah terlanjur masuk atau terjebak ke area banjir. Kita tidak mungkin mengukur kedalaman genangan hanya dengan melihatnya, ada kemungkinan akan lebih dalam dari yang diperkirakan. Selama anda berada di kursi pengemudi, meskipun ketinggian air lebih tinggi dari lantai mobil, air tidak akan langsung masuk ke mobil. Jalan terbaik adalah segera hentikan mobil dan matikan mesin dengan tenang.
Matikan kelistrikan
Langkah pertama bila mobil terjebak banjir adalah mematikan seluruh sistem kelistrikannya. Kemudian menjaga agar tidak terjadi kontak atau starter, sampai ditangani oleh mekanik atau pakar mesin kendaraan. Jika ingin memindahkan mobil yang terendam banjir ke tempat yang lebih aman, jangan pernah menyalakan mesinnya. Jika ingin memindahkan mobil, cukup di dorong saja.
Evakuasi dari Mobil
Jangan tinggal di dalam mobil yang banjir. Jika air semakin tinggi dan kita melihat ada celah untuk evakuasi ke permukaan yang lebih tinggi. Tinggalkan kendaraan anda. Ketika keluar dari kendaraan, air banjir berwarna coklat dan keruh, sehingga tidak mungkin untuk melihat antara jalan dan saluran air, atau lubang got yang terbuka. Jika anda terpaksa harus berjalan di dalam air, gunakan tongkat atau sesuatu untuk memeriksa apa yang ada di bawah kaki anda saat berjalan. Dimusim hujan ini, tidak ada salahnya mempersiapkan tongkat seperti tongkat hiking atau trekking didalam mobil. Akan tetapi jangan masuk ke air yang bergerak deras. Air bergerak dengan ketinggian hanya 15 cm saja dapat menjatuhkan Anda.
Baca Juga
- Langkah Antisipasi Bencana Banjir
- Langkah Tanggap Darurat dalam ISO 45001
- Panen Air Hujan – Eco Masjid
- Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Dalam kondisi darurat, ada kemungkinan air akan menggenang setinggi mobil sehingga satu-satunya penyelamatan adalah evakuasi secepatnya. Turunkan jendela begitu air naik, karena itu satu-satunya jalan keluar anda, dan naiklah ke atap kendaraan. Jika tidak sempat menurunkan jendela karena mesin mobil sudah dimatikan. Membuka pintu bukanlah pilihan, karena akan ada tekanan dari luar. Sehingga terpaksa anda harus memecahkan jendela. JAF sudah menguji kemungkinan memecahkan jendela dari kursi pengemudi dengan benda-benda yang mungkin ditemukan di dalam mobil, seperti sandaran kepala, kantong plastik berisi koin, smartphone, payung plastik, kunci mobil, & palu darurat. Jendela ternyata hanya bisa dipecahkan dengan palu darurat. Sehingga menyimpan palu darurat didalam mobil adalah salah satu pilihan terbaik. Penting untuk memiliki palu darurat yang dapat dijangkau di dalam mobil. Palu darurat yang juga memiliki pemotong sabuk pengaman akan lebih baik, jadi jika sabuk pengaman tidak terlepas, anda dapat memotongnya.
Pada intinya sebelum berkendara di musim banjir, sebaiknya persiapkan diri dan peralatan yang mampu mencegah segala kemungkinan terburuk.
Sumber :
Japan Automobile Federation, CDC